1. Pendahuluan
Nokia
adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan telekomunikasi
terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun 1865, Fredrik Idestam mendirikan
perusahaan penggilingan kayu yang bernama Nokia, kata Nokia sendiri diambil
dari nama sebuah komunitas yang tinggal di Finlandia Selatan. Kemudian pada
sekitar tahun 1950, Nokia mulai membangun divisi elektronik karena Nokia
memandang bahwa industri elektronik menjanjikan masa depan yang cerah,
pendirian divisi ini adalah awal mula terjunnya Nokia ke dalam industri
telekomunikasi. Walaupun pada awalnya Nokia bukanlah perusahaan telekomunikasi,
Nokia berhasil menghasilkan produk-produk telekomunikasi yang dapat diterima
oleh pasar, mulai dari produk telefon genggam sampai perangkat telekomunikasi
lainnya seperti HLR, MSC, BSC, RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak
diperoleh dengan instan, melainkan melalui proses trial & error yang
panjang, Nokia melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka
sehingga Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka
merajai pasar telefon genggam selama 14 tahun sebelum tahtanya direbut oleh
Samsung. Dalam Pada era kejayaannya, Nokia banyak mengeluarkan produk telefon
genggam dengan model-model yang baru dalam waktu yang tidak terlalu jauh &
langsung diserap dengan baik oleh pasar.
Sayangnya
era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar, sebagaimana ditunjukkan oleh
gambar 1.1 saham Nokia semakin turun, berbeda dengan S&P500, Nasdaq dan Dow
Jones. Bila dibandingkan dengan Q2 2011 lalu, market share Nokia pada Q2 2012
ini mengalami penurunan di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan
pegawai dan penutupan kantor dan pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak
di Finlandia, jadi saat ini tidak ada lagi produk Nokia yang dibuat di Finland,
negara asal Nokia.
2. Dasar Teori
2.1.Teori
Inovasi
Nokia adalah perusahaan yang kaya akan
inovasi dan berada di industri telekomunikasi yang haus akan inovasi. Teori
inovasi yang berhubungan denga kasus Nokia adalah distruptive innovation dan
innovation dilema yang diutarakan oleh Clayton M. Christensen, seorang ahli di
bidang inovasi bisnis.
Distruptive innovation adalah sebuah inovasi yang
membantu munculnya pasar baru, namun inovasi ini mengganggu pasar yang sudah
ada, mengganti teknologi yang sudah ada sebelumnya. Dalam kata lain distruptive
innovation memberikan kemajuan akan suatu layanan atau produk dengan cara yang
tidak diduga oleh pasar.
Clayton
M. Christensen, seorang ahli di bidang inovasi bisnis, mengatakan bahwa
“distruptive innovation dapat merusak kesuksesan perusahaan incumbent yang
sudah memiliki respon yang baik terhadap kebutuhan pelanggan dan didukung oleh
riset yang baik.” Perusahaan incombent terkesan terlambat menghadari
distruptive innovation, mereka seolah-olah tidak menduga bahwa ada inovasi baru
yang berhasil mengalahkan layanan atau produk yang sudah mereka kembangkan
secara bertahap, hal itulah yang disebut innovator dilema. Innovator dilema
terjadi ketika suatu perusahaan ragu dalam mengembangkan inovasi baru yang
radikal karena perusahaan tersebut masih menikmati keuntungan dari inovasi yang
telah mereka lahirkan di masa lampau, selain itu mereka juga khawatir bahwa
bila mereka menghasilkan inovasi baru yang radikal, maka inovasi tersebut akan
menghantam produk yang saat ini dianggap mampu memberikan keuntungan.
2.2.Teori
Manajemen Strategis
Manajemen strategis dapat didefinisikan
sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah
organisasi mencapai tujuannya. Manajeman strategis berfokus pada usaha untuk
mengintegrasikan manajeman pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai
keberhasilan organisasional Gambar 2.2 di bawah ini merepresentasikan model
komprehensif dari proses manajemen strategis yang diambil dari buku Manajemen
Strategis Konsep karangan Fred David. Terdapat 3 tahapan dalam manajemen strategis,
yaitu perumusan, penerapan dan penilaian startegi. Ketiganya sangat penting
perananya dalam mengantarkan perusahaan menuju tujuan yang ingin dicapai.
Perumusan strategi mencakup pengembangan
visi dan misi, identifikasi ancaman dan peluang eksternal suatu organisasi,
kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka
panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi tertentu
untuk mencapai tujuan
Pada tahap perumusan strategi, terdapat
faktor eksternal dan internal yang akan mempengaruhi langkah-langkah
berikutnya. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang/ancaman
eksternal dan pernyataan visi misi yang jelas, memberikan landasan untuk
menetapkan tujuan dan strategi. Oleh karena itu setiap perusahaan yang ingin
mencapai semua tujuannya wajib melakukan audit internal dan audit eksternal.
Audit eksternal menekankan pada
identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian yang berada diluar kendali
perusahaan, seperti meningkatnya persaingan luar negeri, pergeseran populasi,
semakin meningkatnya persentase masyarakat berusia tua, ketakutan konsumen
untuk bepergian, dan fluktuasi pasar saham. Audit eksternal mengungkapkan
peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga manajer dapat
memformulasi strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari
atau mengurangi dampak ancaman. Tujuan audit eksternal adalah untuk
mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat
dan ancaman yang harus dihindari.
Pada dasarnya hal-hal yang mempengaruhi audit
internal adalah mmanajemen, pemasaran, keuangan, penelitian, pengembangan, operasional.
Kekuatan/kelemahan internal setiap bidang bisnis adalah berbeda sebab keadaan
setiap internal perusahaan tidaklah sama antara yang satu dengan yang lainnya.
3. Analisi & Penjelasan
Dengan
menggunakan data-data pendukung & Ishikawa Diagram (Fish Bone) di atas,
diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan Nokia yaitu:
5
Faktor Eksternal yang mempengaruhi masalah Nokia:
a) Resesi ekonomi di Eropa
b) Bantuan dari pemerintah Finlandia untuk
mendanai R&D Nokia
c) Persaingan dari perusahaan lain (Samsung,
Apple, HTC dan lain-lain)
d) Lokasi bisnis ritel, manufaktur & jasa
dari Nokia tersebar di penjuru dunia
e) Perkembangan gaya hidup masyarakat
5
Faktor Internal yang mempengaruhi masalah Nokia:
f) Kerjasama dengan Microsoft dalam hal OS
Handset Nokia
g) Tersedianya tenaga kerja ahli
h) Paten milik Nokia
i) Kemampuan Nokia berinovasi
j) Sistem kerja internal Nokia
Kemudian
faktor-faktor di atas dimasukkan ke dalam matriks hubungan agar dapat diperoleh
3 faktor yang paling mempengaruhi problem Nokia saat ini.
Dari
matriks hubungan di atas, diperoleh 3 faktor dengan nilai yang paling tinggi
yaitu:
-
Kemampuan Nokia berinovasi.
-
Persaingan dari perusahaan lain
(Samsung, Apple, HTC dan lain-lain).
-
Perkembangan gaya hidup masyarakat.
4. Kesimpulan
-
5 Faktor Eksternal yang mempengaruhi
masalah Nokia adalah resesi ekonomi di Eropa, bantuan dari pemerintah Finlandia
untuk mendanai R&D Nokia, persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple,
HTC dan lain-lain), lokasi bisnis ritel, manufaktur & jasa dari Nokia
tersebar di penjuru dunia, perkembangan gaya hidup masyarakat. Sedangkan 5
Faktor Internal yang mempengaruhi masalah Nokia adalah kerjasama dengan
Microsoft dalam hal OS Handset Nokia, tersedianya tenaga kerja ahli, paten
milik Nokia, kemampuan Nokia berinovasi, sistem kerja internal Nokia.
-
3 faktor utama yang mempengaruhi
permasalahan yang dihadapi Nokia adalah kemampuan Nokia berinovasi, persaingan
dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain) dan perkembangan gaya
hidup masyarakat.
-
Perekonomian Finlandia sangat
dipengaruhi oleh kelangsungan bisnis Nokia, Finlandia memperoleh pendapatan
dari ekport dan pajak Nokia. Finlandia juga memberikan bantuan dana riset dan
pengembangan kepada Nokia.
-
Perusahaan lain yang diduga akan
mengalami nasib yang sama seperti Nokia adalah RIM.
Daftar Pustaka :
Christensen, Clayton. The Innovator’s Dilemma: When New Technologies Cause Great Firm to Fail. Harvard Business School Press
David, Fred R. Manajemen Strategis konsep, 2009, Salemba Empat
Jyrki Ali-Yrkkö (2010). Nokia and Finland in a Sea of Change. Helsinki: Taloustieto OyPohjola, Matti. Economic Growthand Welfare in Finland. Aalto University School of Economy